Kamis, 01 Januari 2009

Happy Birthday, Mama!


Tanggal 26 Oktober adalah ulang tahun istri saya, Tiny.

Anak saya yang pertama, Axel, yang memiliki karakter yang sensitif, merencanakan untuk memberikan surprise gift kepadanya. Untuk itu, iya menyuruh saya untuk membelikan 3 macam hadiah untuk istri saya, sementara ia menyiapkan acaranya.

Ia mengatakan bahwa acara ini akan kita lakukan di pagi hari, begitu Mama bangun pagi di hari ulang tahunnya. Mama akan kita bangunkan, tapi langsung kita tutup matanya dan kita antar ke bawah (kamar kami di lantai 2). Lalu dari titik awal di lantai 1, Mama harus mencari ketiga hadiah tersebut dengan mengikuti perintah dan tanda-tanda yang telah disiapkan.

Lalu ia menyiapkan beberapa gambar hati dengan tulisan nama di dalamnya (namanya, adiknya dan saudara-saudaranya), dengan menggunakan powerpoint (yg baru dipelajarinya!). Hal ini adalah untuk menunjukkan kepada Mama bahwa ia dan semua nama yang tertera di situ sangat mencintai Mama.

Ia juga menyiapkan 1 lembar perintah yang berbunyi demikian: "Pertama mama harus menemukan kado 1,2 & 3 di sekeliling sini. Setelah itu mama harus menemukan kado no: 1. sesudah itu mama harus menemukan kado no: 2. yang terakhir mama harus menemukan kado no: 3. kalau sudah selesai mari kita buka kadonya." Tidak lupa ia menyiapkan tanda-tanda berupa tanda hati dengan gambar panah di dalamnya, agar hadiahnya mudah ditemukan.

Hahaha... dari mana datangnya ide dari si kecil ini? saya heran sekali ia bisa memiliki ide tersebut. Tapi ini sungguh ide yang baik. Ia bahkan kemudian ikut dengan saya untuk memilih hadiah-hadiah tersebut, membungkusnya dan memasukkan ke setiap hadiah tersebut beberapa buah hati ke dalamnya.

Pada hari H, ia bangun pagi-pagi sekali untuk meletakkan hadiah2 tersebut di tempat tersembunyi dan menempelkan perintah dan tanda-tanda untuk diikuti. Ketika Mamanya melakukan susunan acara yang telah disiapkan dan membuka hadiahnya serta menemukan banyak potongan hati tersebut, tentu Mama sangat senang dan terharu karena perhatian dan cinta yang ditunjukkan Axel padanya. Axel terlihat begitu gembira dan bersemangat karenanya.

"Kami sangat bangga padamu!", itu yang kami katakan kepadanya. Kami sengaja mengatakan itu untuk memberikan afirmasi padanya bahwa apa yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang sangat baik, terutama karena dengan demikian ia dapat mengekspresikan dirinya dengan cara yang unik.  Ia memang memiliki karakter yang introvert, namun kami tahu bahwa jauh di dalam lubuk hatinya, ada cinta yang hangat kepada kami, orang tuanya. Kami berharap cintanya kepada Tuhan dan sesama dapat terus berkembang sehingga ia menjadi orang yang berguna.

1 komentar: